Ads 468x60px

Tuesday, November 9, 2021

Penerapan Model Pembelajaran Blended Learning dengan Memanfaatkan Rumah Belajar dalam Inovasi Pembelajaran Materi Kesenian Daerah Banjar Mamanda pada Siswa Kelas 6 SDN Ilung

 

Pembelajaran merupakan hal mendasar yang dilakukan setiap peserta didik dalam rangka menambah atau memperluas khasanah pengetahuan. Dalam suatu pembelajaran terjadi proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Tidak bisa dipungkiri dalam pembelajaran memiliki beberapa hal vital diantara pemilihan model pembelajaran yang tepat. 

Karena di sekolah kami masih mengadakan PTM terbatas maka saya menggunakan model pembelajaran Blended Learning. Model Pembelajaran Blended Learning ini trend digunakan pada pembelajaran di seluruh dunia. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Blended Learning?


Menurut Bonk dan Graham (2006) mendefinisikan Blended Learning sebagai kombinasi dari dua intruksi model belajar dan mengajar: sistem pembelajaran tradisional dan sistem pembelajaran terdistribusi yang menekankan pada peran teknologi komputer. Pembelajaran tatap muka mempertemukan pendidik dengan murid dalam satu ruangan untuk belajar dimana terdapat model komunikasi synchronous (langsung), dan terdapat interaksi aktif antara sesama murid, murid dengan pendidik, dan dengan murid lainnya. Pembelajaran tatap muka memiliki karakteristik terencana dan berorientasi pada tempat (place-based) dan interaksi sosial (Bonk & Graham:2006). Dengan pelaksanaan Blended Learning ini, pembelajaran berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh.

Sumber gambar: www.tripven.com

Sedangkan Driscoll (2002) menyebutkan empat konsep mengenai pembelajaran Blended Learning yaitu:

     a)  Blended learning merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk mencapai tujuan pendidikan.

     b) Blended Learning merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran (seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme) untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran.

     c)  Blended Learning juga merupakan kombinasi banyak format teknologi pembelajaran, seperti video tape, CD-ROM, web-based training, film) dengan pembelajaran tatap muka.

     d) Blended Learning menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan tugas.

Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning merupakan pembelajaran yang mengombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional: dengan metode ceramah, penuguasan, tanya jawab dan demontrasi), dan pembelajaran secara online dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Melalui Blended Learning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk terjadinya interaksi antara sesama peserta didik, dan peserta didik dengan pendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Dengan model pembelajaran Blended Learning sesungguhnya guru bisa mengeksplorasi kemampuan siswa soal pemanfaatan internet yang dulu pernah dilakukan dalam pembelajaran daring. Dan terkendala banyak hal. Di kelas, siswa boleh menggunakan gawai saat belajar. Melalui gawai  diharapkan siswa dapat belajar banyak hal tentang suatu materi yang akan dipelajari. Dan mereka menjadi kreatif dalam memecahkan persoalan yang terbuka. Untuk itu, siswa diberi kesempatan secara mandiri untuk menggali dan mencari materi pembelajaran lewat internet.

doc pribadi



Salah satu mata pelajaran di SD kelas 6 adalah muatan lokal. Kesenian daerah Banjar termasuk dalam mata pelajaran muatan lokal yang memuat kearifan lokal.  Kesenian dari daerah Banjar memang beraneka ragam, salah satunya adalah mamanda. Menurut wikipedia.org mamanda adalah seni teater atau pementasan tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dibanding dengan seni pementasan yang lain, mamanda lebih mirip dengan lenong dari segi hubungan yang terjalin antara pemain dengan penonton. Bedanya, Kesenian lenong kini lebih mengikuti zaman ketimbang mamanda yang monoton pada alur cerita kerajaan. 

Seiring berjalannya waktu kesenian mamanda mulai dilupakan oleh anak muda. Oleh karena itu sebagai guru saya perlu mengenalkan kepada siswa kesenian tradisional Banjar mamanda karena kesenian tradisional ini sudah jarang ditampilkan diberbagai pertemuan umum, hal ini perlu dilestarikan dan dijaga bersama agar tidak punah nanti.

Saya pun melakukan paraktik baik yang mengangkat kearifan lokal dengan memanfaatkan Rumah Belajar sebagai inovasi pembelajaran pada materi kesenian daerah Banjar Mamanda pada siswa kelas 6 di SDN Ilung.

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu:

1.    Siswa dapat  mengetahui sejarah mamanda

2.    Siswa dapat mempraktikkan kesenian daerah mamanda

Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan:

1.    Memberi materi secara online untuk dipelajari siswa secara mandiri

2. Saat pembelajaran tatap muka guru menjelaskan materi yang sudah dipelajari siswa. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya

3.    Siswa berkelompok dalam belajar

4.    Kuis

5.    Menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari

Pada pembelajaran kali ini saya akan menjelaskan kepada siswa materi kesenian daerah mamanda dengan menggunakan salah satu fitur rumah belajar yaitu sumber belajar. Saya mengakses Sumber belajar dan menampilkan video pembelajaran dengan judul MAMANDA, semua siswa menonton video secara klasikal.  Dalam belajar dikelas,setiap siswa di kelas 6 difasilitasi satu buah tablet yang merupakan bantuan pemerintah dari BOS Afirmasi Tahun 2019. Sebelumnya saya sudah menginstall aplikasi Rumah Belajar pada setiap tablet dan pada saat belajar di kelas, siswa bisa langsung mengakses Rumah Belajar untuk pendalaman materi. Siswa login di Rumah Belajar dengan menggunakan akun belajar.id yang sudah mereka miliki masing-masing. Siswa kelas 6 SDN Ilung berjumlah 16 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 3 orang siswa perempuan.

doc pribadi
doc pribadi









Siswa kelas 6 berkelompok mempraktikkan kesenian daerah Banjar Mamanda, ada 3 orang siswa yang bermain musik dan 3 orang siswa yang memerankan  tokoh utama yaitu sebagai Sultan, Panganan dan Pangiwa. Sebelumnya mereka menghafal naskah sesuai dengan tokoh yang mereka perankan.   Dengan membentuk segitiga mereka mulai berdialog, semacam berbalas pantun antara panganan dan pangiwa serta sultan. Saat tampil mereka memakai baju khusus yang juga merupakan bantuan dari pemerintah, dan yang berperan sebagai sultan mengenakan tutup kepala.

Kesimpulan

Model pembelajaran Blended Learning memadukan antara pembelajaran secara tatap muka dengan pembelajaran secara online. Portal Rumah Belajar sebagai sarana pendukung yang bertujuan memaksimalkan pembelajaran, baik untuk pembelajaran secara tatap muka maupun secara online. Kesenian tradisional Banjar Mamanda perlu dijaga dan dilestarikan karena merupakan salah satu budaya yang mengangkat kearifan lokal yang ada di Kalimantan Selatan, untuk itu diperlukan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan Rumah Belajar dalam membangkitkan minat belajar siswa dan memudahkan siswa untuk menggali berbagai informasi guna mendalami suatu materi dengan menggunakan berbagai fitur yang ada di Rumah Belajar, salah satunya materi tentang Mamanda ini ada di fitur sumber belajar.

 

Sumber Referensi:

Bonk, Curtis J & Charles R. Graham. (2006). The Handbook of Blended Learning.USA:Pfeiffer

Driscoll, M. (2002) Blended Learning: Let’s Get beyond the Hype. IBM Global Services.

   https://id.wikipedia.org/wiki/Mamanda

0 comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Visitor

Flag Counter
 
Blogger Templates