Pembelajaran merupakan hal mendasar yang dilakukan setiap peserta didik dalam rangka menambah atau memperluas khasanah pengetahuan. Dalam suatu pembelajaran terjadi proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Tidak bisa dipungkiri dalam pembelajaran memiliki beberapa hal vital diantara pemilihan model pembelajaran yang tepat.
Karena
di sekolah kami masih mengadakan PTM terbatas maka saya menggunakan model
pembelajaran Blended Learning. Model
Pembelajaran Blended Learning ini
trend digunakan pada pembelajaran di seluruh dunia. Apa yang dimaksud dengan
model pembelajaran Blended
Learning?
Menurut Bonk dan Graham
(2006) mendefinisikan Blended
Learning sebagai kombinasi dari dua intruksi model belajar dan
mengajar: sistem pembelajaran tradisional dan sistem pembelajaran terdistribusi
yang menekankan pada peran teknologi komputer. Pembelajaran tatap muka
mempertemukan pendidik dengan murid dalam satu ruangan untuk belajar dimana
terdapat model komunikasi synchronous (langsung), dan terdapat interaksi aktif
antara sesama murid, murid dengan pendidik, dan dengan murid lainnya. Pembelajaran
tatap muka memiliki karakteristik terencana dan berorientasi pada tempat
(place-based) dan interaksi sosial (Bonk & Graham:2006). Dengan pelaksanaan
Blended Learning ini, pembelajaran
berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin
diperoleh.
Sumber gambar: www.tripven.com |
Sedangkan Driscoll
(2002) menyebutkan empat konsep mengenai pembelajaran Blended Learning yaitu:
a) Blended learning merupakan pembelajaran yang
mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web, untuk
mencapai tujuan pendidikan.
b) Blended Learning merupakan kombinasi dari berbagai
pendekatan pembelajaran (seperti behaviorisme, konstruktivisme, kognitivisme)
untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran yang optimal dengan atau tanpa
teknologi pembelajaran.
c) Blended Learning juga merupakan kombinasi banyak format
teknologi pembelajaran, seperti video tape, CD-ROM, web-based training, film)
dengan pembelajaran tatap muka.
d) Blended Learning menggabungkan teknologi pembelajaran
dengan perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada
pembelajaran dan tugas.
Berdasarkan pendapat
dari para ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Blended Learning merupakan pembelajaran yang mengombinasikan antara
tatap muka (pembelajaran secara konvensional: dengan metode ceramah,
penuguasan, tanya jawab dan demontrasi), dan pembelajaran secara online dengan
memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Melalui Blended Learning dapat
menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk terjadinya interaksi antara
sesama peserta didik, dan peserta didik dengan pendidiknya tanpa dibatasi oleh
ruang dan waktu.
Dengan model pembelajaran Blended Learning sesungguhnya guru bisa mengeksplorasi kemampuan siswa soal pemanfaatan internet yang dulu pernah dilakukan dalam pembelajaran daring. Dan terkendala banyak hal. Di kelas, siswa boleh menggunakan gawai saat belajar. Melalui gawai diharapkan siswa dapat belajar banyak hal tentang suatu materi yang akan dipelajari. Dan mereka menjadi kreatif dalam memecahkan persoalan yang terbuka. Untuk itu, siswa diberi kesempatan secara mandiri untuk menggali dan mencari materi pembelajaran lewat internet.
doc pribadi |
Salah satu mata
pelajaran di SD kelas 6 adalah muatan lokal. Kesenian daerah Banjar termasuk
dalam mata pelajaran muatan lokal yang memuat kearifan lokal. Kesenian dari daerah Banjar memang beraneka
ragam, salah satunya adalah mamanda. Menurut wikipedia.org mamanda adalah seni teater atau pementasan tradisional yang
berasal dari Kalimantan Selatan. Dibanding dengan seni pementasan yang lain, mamanda lebih
mirip dengan lenong dari segi hubungan yang terjalin
antara pemain dengan penonton. Bedanya, Kesenian lenong kini lebih mengikuti
zaman ketimbang mamanda yang monoton pada alur cerita kerajaan.
Seiring
berjalannya waktu kesenian mamanda mulai dilupakan oleh anak muda. Oleh karena itu
sebagai guru saya perlu mengenalkan kepada siswa kesenian tradisional Banjar
mamanda karena kesenian tradisional ini sudah jarang ditampilkan diberbagai
pertemuan umum, hal ini perlu dilestarikan dan dijaga bersama agar tidak punah
nanti.
Saya pun melakukan
paraktik baik yang mengangkat kearifan lokal dengan memanfaatkan Rumah Belajar
sebagai inovasi pembelajaran pada materi kesenian daerah Banjar Mamanda pada
siswa kelas 6 di SDN Ilung.
Tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai yaitu:
1. Siswa dapat
mengetahui sejarah mamanda
2. Siswa dapat mempraktikkan kesenian daerah
mamanda
Langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan:
1. Memberi
materi secara online untuk dipelajari siswa secara mandiri
2. Saat
pembelajaran tatap muka guru menjelaskan materi yang sudah dipelajari siswa.
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya
3. Siswa
berkelompok dalam belajar
4. Kuis
5. Menarik
kesimpulan dari materi yang dipelajari
Pada pembelajaran kali ini saya akan menjelaskan kepada siswa materi kesenian daerah mamanda dengan menggunakan salah satu fitur rumah belajar yaitu sumber belajar. Saya mengakses Sumber belajar dan menampilkan video pembelajaran dengan judul MAMANDA, semua siswa menonton video secara klasikal. Dalam belajar dikelas,setiap siswa di kelas 6 difasilitasi satu buah tablet yang merupakan bantuan pemerintah dari BOS Afirmasi Tahun 2019. Sebelumnya saya sudah menginstall aplikasi Rumah Belajar pada setiap tablet dan pada saat belajar di kelas, siswa bisa langsung mengakses Rumah Belajar untuk pendalaman materi. Siswa login di Rumah Belajar dengan menggunakan akun belajar.id yang sudah mereka miliki masing-masing. Siswa kelas 6 SDN Ilung berjumlah 16 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 3 orang siswa perempuan.
doc pribadi |
Siswa
kelas 6 berkelompok mempraktikkan kesenian daerah Banjar Mamanda, ada 3 orang
siswa yang bermain musik dan 3 orang siswa yang memerankan tokoh utama yaitu sebagai Sultan, Panganan
dan Pangiwa. Sebelumnya mereka menghafal naskah sesuai dengan tokoh yang mereka
perankan. Dengan membentuk segitiga
mereka mulai berdialog, semacam berbalas pantun antara panganan dan pangiwa
serta sultan. Saat tampil mereka memakai baju khusus yang juga merupakan
bantuan dari pemerintah, dan yang berperan sebagai sultan mengenakan tutup
kepala.
Kesimpulan
Model
pembelajaran Blended Learning memadukan antara pembelajaran secara tatap muka
dengan pembelajaran secara online. Portal Rumah Belajar sebagai sarana
pendukung yang bertujuan memaksimalkan pembelajaran, baik untuk pembelajaran
secara tatap muka maupun secara online. Kesenian tradisional Banjar Mamanda
perlu dijaga dan dilestarikan karena merupakan salah satu budaya yang
mengangkat kearifan lokal yang ada di Kalimantan Selatan, untuk itu diperlukan
inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan Rumah Belajar dalam membangkitkan
minat belajar siswa dan memudahkan siswa untuk menggali berbagai informasi guna
mendalami suatu materi dengan menggunakan berbagai fitur yang ada di Rumah
Belajar, salah satunya materi tentang Mamanda ini ada di fitur sumber belajar.
Sumber Referensi:
Bonk, Curtis J &
Charles R. Graham. (2006). The Handbook of Blended Learning.USA:Pfeiffer
Driscoll, M. (2002)
Blended Learning: Let’s Get beyond the Hype. IBM Global Services.
https://id.wikipedia.org/wiki/Mamanda
0 comments:
Post a Comment